Tester testing websitessssss

Test

TestTest

Jakarta, 31 Agustus 2021 - PT Bukalapak.com Tbk (“Bukalapak”, “BUKA” atau “perseroan”) hari  ini mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal kedua yang berakhir pada 30 Juni 2021.  Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif; dimana Total Processing Value (TPV)  saelama kuartal kedua tahun 2021 (2Q21) tumbuh sebesar 56% dan semester pertama tahun 2021  (1H21) tumbuh 54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, masing-masing menjadi  Rp 29,4 triliun pada 2Q21 dan Rp 56,7 triliun pada 1H21. Pertumbuhan TPV perseroan didukung oleh  kenaikan jumlah transaksi sebesar 15% dan kenaikan sebesar 34% pada Average Transaction  Value (ATV)


 sepanjang semester I tahun 2020 (1H20) sampai dengan semester I tahun 2021 (1H21).  Sebanyak 75% TPV Perseroan selama semester pertama tahun 2021 (1H21) berasal dari luar  daerah Tier 1 di Indonesia, di daerah dimana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung  warung kecil ritel terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.   Mitra Bukalapak adalah penggerak utama pertumbuhan perseroan; dimana TPV Mitra pada 2Q21  dan 1H21 masing-masing meningkat sebesar 237% menjadi Rp 14,2 triliun dan 227% menjadi  Rp 23,9 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi Mitra terhadap TPV perseroan meningkat dari 22% pada 2Q20 menjadi 48% pada 2Q21. ATV Mitra pada 2Q21  meningkat sebesar 98% dibandingkan kuartal yang sama tahun 2020. Hal ini ditopang oleh  kenaikan pada jumlah produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada  akhir Juni 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 8,7 juta, naik dari 6,9 juta pada akhir  Desember 2020.   Pendapatan Bukalapak pada 2Q21 tumbuh sebesar 37% dari tahun sebelumnya, menjadi  Rp 440 miliar, dan pendapatan 1H21 tumbuh 35% menjadi Rp 864 miliar. Dibandingkan periode  yang sama tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada 2Q21 tumbuh sebesar 292% menjadi  Rp 145 miliar, sementara pendapatan pada 1H21 untuk Mitra Bukalapak naik sebesar 350%  menjadi Rp 290 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat  dari 12% pada 2Q20 menjadi 33% pada 2Q21.   Perseroan terus memfokuskan strateginya untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan  berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional. Biaya  operasional pada 2Q21 turun sebesar 9% YoY, sementara biaya operasional pada 1H21 turun 5%  dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Rasio biaya operasional terhadap TPV berkurang dari 4,8% pada 2Q20 menjadi 2,8% pada 2Q21. Sejalan dengan hal ini, rasio biaya  operasional pada 1H21 terhadap TPV tercatat 2,7%, turun dibanding 4,4% pada periode yang  sama tahun lalu.   Margin kontribusi Mitra Bukalapak setelah beban penjualan dan pemasaran naik dari -1,0%  terhadap TPV pada FY20 menjadi -0,5% terhadap TPV pada 1H21. Sejalan dengan hal ini, rasio  kerugian operasional Mitra terhadap TPV membaik dari 1,2% pada FY20 menjadi 0,6% pada 1H21.  Margin kontribusi Marketplace setelah beban penjualan dan pemasaran meningkat dari -0,1%  terhadap TPV pada FY20 menjadi -0,08% dari TPV pada 1H21 dengan rasio kerugian operasional  terhadap TPV membaik dari 2,5% pada FY20 menjadi 1,9% pada 1H21.   Bukalapak juga terus berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and  Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada 2Q21 sebesar Rp 407 miliar mencerminkan  adanya perbaikan sebesar 31% dibandingkan pada 2Q20, sementara kerugian EBITDA pada 1H21  membaik sebesar 27% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Rasio kerugian  EBITDA terhadap TPV membaik dari 3,1% pada 2Q20 menjadi 1,4% pada 2Q21, sementara rasio  kerugian EBITDA pada 1H21 terhadap TPV juga membaik menjadi 1,2% dibandingkan dengan 2,6%  pada periode yang sama tahun lalu.   Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 24,9% menjadi Rp 776 miliar pada  1H21 dari Rp 1.03 triliun pada 1H20. Pada 1H21, perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya  sebesar 25,7% menjadi Rp 763 miliar dari Rp 1,03 triliun pada 1H20.   Di samping peningkatan efisiensi diiringi dengan angka pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga  memiliki posisi modal yang kuat dengan posisi kas perseroan sebesar Rp 2,7 triliun pada akhir  Juni 2021, sebelum memperhitungkan hasil dari penawaran umum perdana saham perseroan  sebesar Rp 21,3 triliun pada Agustus 2021.